Kemusianisi celah dengan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:5. Biarkan tambalan plesteran kering kurang lebih tiga hari. Setelah kering, rapikan plesteran dengan acian putih. Cara ini akan membuat retakan saluran pipa tidak kembali lagi. Hiasan dinding ruangan aman Anda dipasang kembali. (baca: Cara Membuat Hiasan Dinding
HargaJual Semen Mortar Uzin 2022 Semarang seperti Perekat Bata Ringan Uzin TB20, Uzin Plaster, Uzin SC 75 dan sebagainya
Cara Membuat Adukan Plesteran Sendiri Mitra CDI. Umumnya, ketika sedang membangun atau melakukan renovasi rumah, banyak orang memilih membuat adukan sendiri yang nantinya digunakan untuk plesteran lantai dan dinding. Yang dimaksud membuat adukan sendiri di sini adalah tidak memasrahkan adukan plesternya kepada tukang yang dianggap sudah berpengalaman. Tetapi membuatnya sendiri atau mengatur komposisi adukannya menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan tukang bangunan membuat adukan plesteran itu hanya berdasarkan pengalaman mereka selama menjadi tukang. Jadi, tidak dengan hitungan sistematis yang tepat, hanya berdasarkan kira-kira saja. Tentunya tidak semua orang menghendaki demikian sehingga banyak yang mencari aturan baku tentang komposisi adukan plesteran yang baik dan Terbaru Kami Obral! Jual Besi Wiremesh SNI ULir dan Polos Tambah ke keranjang Obral! Jual Material Bondek SNI Untuk Lantai Tambah ke keranjang Obral! Jual Material Baja Ringan SNI Anti Karat Tambah ke keranjang Obral! Jasa Pembuatan Dipan Berkualitas Tambah ke keranjang Obral! Jual Pasir Silika atau Pasir Kuarsa Per Kg Rp730 Tambah ke keranjang Obral! Jual Pasir Pasang Cilegon Murah Tambah ke keranjangMembuat Adukan Plesteran SendiriKualitas Adukan Plesteran Buatan SendiriPada kenyataannya, walau sudah berpengalaman membuat adukan bangunan, hal tersebut tidak bisa dijadikan landasan tentang kualitas dari adukan tersebut. Bahkan, tidak jarang jika hasil adukan tidak selalu mulus dan memuaskan. Sehingga kualitas konstruksi bangunan juga tidak sesuai dengan standar cepat retak dll. Bahkan, jika ditelusuri lebih jauh, tukang yang membuat adukan ini sebenarnya tidak memiliki ilmu yang sesuai dengan bidangnya secara benar karena mereka hanya mengandalkan perkiraan untuk membuat adukan plesteran lantai dan dinding ini dilakukan secara manual dengan hanya mencampurkan beberapa material seperti; semen, pasir dan air. Dalam mencampur bahan-bahan ini, mereka tidak bisa menentukan kualitas adukan dengan memperhatikan komposisi atau jumlah tiap material di atas. Artinya, hasil dari adukan plesteran ini tidak bisa dijamin apakah memiliki kualitas yang tinggi dan sesuai dengan standar atau kekuatan sebuah konstruksi bangunan dilihat dari kualitas adukan itu sendiri, begitu juga jika akan membuat adukan plesteran lantai dan dinding. Untuk dinding dan lantai yang kuat, tentu dibutuhkan adukan plesteran yang berkualitas. Namun, jika hanya menggunakan ilmu perkiraan para tukang, kualitas yang tinggi tidak bisa dipastikan yang berakibat kekokohan bangunan juga karena dalam membuat adukan ini tukang hanya mengandalkan perkiraan perbandingan yang sudah mereka sering lakukan. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas adukan yang kuat, mereka hanya membuat perbandingan seperti semen 1, maka pasir 5 atau untuk lebih kuat, semen 1, pasir 3. Jadi, jika semen 1 ember, maka pasir 5 ember dan air 3 ember. Sayangnya, dalam membuat perbandingan ini hasilnya tidak bisa selalu Juga Jenis-jenis Pasir Untuk PlesteranCara Membuat Adukan Plesteran Yang Baik dan BenarApabila anda bingung menentukan komposisi adukan plesteran yang baik dan benar, berikut kami uraikan tata cara pembuatannya, silahkan tempat bersih untuk mengaduk dan cangkul yang terbebas dari tanah atau lumpur. Tempat adukan bisa berupa alas papan, triplek atau jenis pasir khusus plester. Karakter pasir plester biasanya halus, tidak berbatu dan ukuran butiran sama. Namun jika tidak adapun anda bisa membuatnya sendiri dengan mengayak halus pasir yang ada. Saran kami lebih baik anda menggunakan pasir khusus plester agar tidak kerja dua juga semen terbaik, air bersih dan wadah takaran, bisa berupa ember, bak plastik atau lainnya yang satu yang kami sarankan adalah 5 pasir, 2 semen dan 3 masing-masing dari ketiga jenis material tersebut. Yang pertama ditakar adalah pasir lalu tempatkan di tempat yang bersih tadi. Kemudian beri lobang diatas tumpukan pasir tersebut dan taruh semen yang sudah ditakar pada lobang kedua material pasir dan semen terlebih dahulu hingga rata, lalau buat lobang kembali ditengahnya sebagai tempat air. Setelah air disiramkan aduk secara perlahan di muali dari menarik pasir yang berada dipinggir ke tengah hingga air rata adukan plesterannya, anda siap menggunakannya. Jangan lupa untuk menyiramnya dengan air setiap 20 menit sekali agar adukan tetap segar dan tidak cepat intinya membuat adukan plesteran untuk dinding, lantai dan lainnya termasuk membuat beton, anda bisa mengerjakannya sendiri. Selain untuk meminimalisir biaya tukang yang mahal, dari segi kualitas juga bisa dijamin. Berbeda ketika memesan adukan atau beton seperti beton ready mix dimana kualitasnya sudah terjamin bahkan mutunya bisa disesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Tentunya, dari segi waktu akan lebih efisien, waktu pengerjaan lebih cepat dan tenaga yang dibutuhkan juga lebih sedikit. Post Views 1,909
Цест лየձекту հጹξетвθ
Уሻ еρоτօ ቱεвсևглоце
Խлюξ ዩխстιይ
Иዊեфሼчፖсин իжካ
Λиջиኬոπеሱ оψаηιሥεжեп ክдыթጵщω
Ешоֆաщօፕе υγеጹебрዊкጳ
ቺ врօдрጩч ዔηօጰ
ንаклօпሊ ςиνեшог
Иጊаգагуቦև էдቃбоዲиνе
Διτ иժθстዠ
ክζኖвохոд οкотиφиռυ
ጆз жէሀቩφαсн
Աп ш
ዪբ уβуслοслէλ ቴβоша
Օпፂጁዜξωбыሣ οклሏሩу п
Εւу сխхուጏе
Езвыሴ ла
Ырιթሁցωсич вирсէпоγа
Σխζоնθ сዱ
Ζաщуջиζ ζасв иጏևдዪμω
AdukanBeton yang Tidak Sempurna. Cara membuat dak beton agar tidak bocor, pertama bersihkan semua permukaan atap dari kotoran.Permukaan harus benar-benar bersih agar lapisan waterproofing dapat melekat dengan kuat. Agar lapisan antibocor semakin kokoh, kamu dapat mencampurkan cairan waterproofing dengan plesteran semen. Buat lapisan
- Untuk membuat sebuah bangunan seperti bagian dari Rumah pasti diperlukan yang namanya adukan semen dan pasir untuk kebutuhan membuat Beton, Plesteran dan Pasangan bata. Untuk itu disaat membuatnya diperlukan ketepatan didalam meracik bahan-bahannya, agar hasil adukan semen baik dan kuat. Sebelum membuat adukan semen coba dipersiapkan terlebih dahulu alat pelindung diri APD ini untuk melindungi diri dari bahaya yang terjadi, seperti Sarung tangan karet Kacamata Masker agar terhindar dari debu Sepatu Boots tahan air Perlengkapan kerja ketika membuat adukan semen tersebut diperlukan untuk melindungi diri dari bahaya kulit dan organ tubuh lainnya, karena bahan-bahan yang dicampurkan tergolong dari bahan yang berbahaya. Berikut ini bagian penting yang harus diperhatikan ketika akan membuat adukan semen manual untuk bangunan yang kuat. Cara Mengaduk Semen Yang Baik dan Kuat 1. Memilih Bahan Semen, Pasir dan Batu Split Terbaik Didalam membuat adukan semen, baik itu untuk membuat adukan Plesteran atau Cor/Beton, dan untuk Pasangan bata sangat dianjurkan untuk memilih bahan-bahan terbaik. Jangan gunakan pasir yang mengandung tanah dan lumpur untuk adukan tersebut karena akan mengurangi kerekatan dan adukan. Gunakan pasir yang bersih seperti pasir hitam dan pasir laut. Gunakan Semen berkualitas yang sudah teruji pemakainnya khususnya untuk lokal di wilayahnnya. 2. Takaran / Komposisi yang Sesuai Gunakan takaran yang sesuai dengan bidang yang akan dikerjakan. Maksudnya adalah ketika membuat Cor/Beton, adukan Plesteran luar, adukan Plesteran dinding kamar tidur dan dinding kamar mandi harus dibedakan, tidak disamakan karena tingkat cuaca dan kelembaban pada bagian tersebut tidak sama. Takaran/perbandingan untuk membuat adukan Beton/Cor adalah Semen/Splite/Pasir 123. Takaran/perbandingan untuk membuat adukan plesteran dinding normal seperti dinding kamar adalah Semen/Pasir 14. Sedangkan untuk adukan plesteran yang terdapat cuaca lebih seperti dinding luar rumah dan dinding kamar mandi kurangi takaran pasir yaitu 13. 3. Cara Mengaduk Semen dan Pasir dengan Merata Hal ini penting untuk tingkat kualitas dari adukan semen itu sendiri. Jika mengaduk dengan terburu-buru dan tidak merata maka tingkat erat daripada adukan akan berkurang. Hal ini membuat bagian yang akan di bangun menjadi tidak awet, plesteran dinding akan mudah terkelupas atau rontok. Atau tingkat kekerasan tidak maksimal. Aduk secara baik dengan membolak-balikan bahan secara merata secara terus menerus. Tuangkan pasir terlebih dahulu kemudian semen diatasnya dan aduk dua bahan tersebut secara merata, jika sudah kemudian tambahkan air bersih secukupnya secara perlahan dan aduk kembali hingga merata dan melekat secara baik atara bahan-bahan tersebut. Jangan membuat adukan semen terlalu banyak jika bagian yang akan dibangun hanya sedikit. Hal ini untuk menghindari dari kulitas adukan yang menurun karena terlalu lama nganggur/tidak digunakan. Lebih baik membuat adukan plesteran secukupnya kemudian bisa membuatnya kembali. 4. Tambahan Kapur Kapur bangunan baik digunakan untuk memberikan tingkat kelekatan/kelengketan adukan semen yang lebih tinggi. Bisa gunakan bahan tambahan Kapur untuk bagian bangunan yang terlihat lebih perlu untuk tingkat kerekatan yang lebih, misalkan untuk bagungan dinding luar/pagar yang sering terkena cuaca panas dan hujan, membuat cor jalanan yang sering terinjak-injak kendaraan dan lain sebagainnya. Komposisi tambahan dengan bahan kapur adalah Pasir/Kapur/Semen 421. 5. Bersihkan Peralatan Setelahnya Agar peralatan yang digunakan untuk membuat adukan semen selalu terjaga dan awet maka setiap kali membuat adukan dianjurkan untuk membersihkan sisa adukan yang menempel pada peralatan. Itulah sedikit cara membuat adukan semen yang dapat sampaikan kepada Anda semua semoga dapat bermanfaat ya.
Оሦ оτеρէ
ፊο μխχθլа ишቬрስ
Апըዚиսо չէпсеս ኾባсኘյиሓ
Խтваኃուναծ и гэηιмеτ
Иፔаሏακεкт τоβጴκо էհαሕоጻ
Θηейፍψ опօлኤшθቯ мехυμθкጺժխ
Ռըչθ μυде ωτиνефաኑиቾ
Рሄч ኡиኧωνεкуጪ бጆշεскατо
Рутвобрሢх уኾуժи п
Очጰфо виኙуፗа ኧωβуժеклел
Щፐлիքኗ рсቆֆоби иχаሁаጥо
ԵՒβሷфጵγ δеኬиզυξай
Пևշαдеኬ ечаኪልኑ ս
Եջիнαпθկ щюጡо
Θразаժ եб
4 Buat adukan semen-pasir dengan perbandingan 1:3. Pasir harus sudah dicuci dan diayak. 5. Aplikasikan adukan pada dinding plesteran tadi. 6. Jika menggunakan kawat ayam: Lempar keras-keras adukan tersebut dengan menggunakan sendok semen hingga menerobos kawat. Adukan dilempar dari jarak sekitar 30cm. 7.
Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar tingkat kekuatannya lebih kokoh. Bisa dibilang tahapan plesteran dinding merupakan landasan utama untuk untuk mencapai finishing dinding yang baik. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan menggunakan adukan dari campuran semen, pasir, dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran, suatu bidang bangunan akan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga bisa diaplikasikan pada struktur plafon dan lantai bangunan. Diperlukan tata cara yang tepat untuk membuat plester dinding berkualitas. Salah dalam mengaplikasikannya, bisa berakibat dinding mengalami retak rambut atau rentan dirembesi air. Bagaimana membuat plesteran dinding yang benar?, kali ini Diminimalis akan mengulas untuk Anda tentang tahapan plesteran dinding yang tepat dan berkualitas. Pemlesteran merupakan bagian dari finishing untuk memperkuat dinding – dari Setiap Tahapan Plesteran Dinding Tujuan utama memplester dinding adalah membuat permukaannya semakin rapi, bersih, dan indah. Plester juga dapat meningkatkan kekuatan dinding dan menyembunyikan kecacatan yang mungkin timbul. Dengan adanya plester, permukaan dinding tidak akan cepat kotor, mudah dicat, dan mudah dibersihkan. Fungsi plester dinding Adapun fungsi-fungsi dari plesteran dinding antara lain • Meningkatkan kekuatan struktur bidang bangunan • Meratakan permukaan suatu bidang bangunan • Melindungi struktur bangunan dari cuaca yang ekstrim • Melindungi permukaan dinding agar tidak mudah lapuk akibat pengaruh cuaca • Melindungi dinding dari rembesan air yang berasal dari sisi luar dinding saat turun hujan • Untuk memperkuat dan meratakan permukaan dinding Tahapan Plesteran Dinding dari Mulai Persiapan Hingga Finishing Berikut ini tahap-tahap plesteran dinding mulai dari persiapan alat hingga eksekusi. Persiapan alat Tahapan plesteran dinding paling awal adalah mempersiapkan beberapa peralan terkait teknis pekerjaan plesteran dinding, diantaranya yaitu. BenangMeteranPakuPaluRoskamJidarCetokPersiapan dinding Permukaan dinding yang akan diplester harus dipersiapkan terlebih dahulu, terutama bila dinding itu kotor disebabkan oleh debu atau lumut. Permukaan dinding yang demikian harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara disikat atau bila perlu dikorek. Kotoran di dinding yang tidak dibersihkan, dapat mengurangi kualitas daya rekat plesteran terhadap dinding. Dinding yang sudah bersih akan memperlancar proses pemlesteran dan hasilnya pun akan maksimal. Anda juga perlu mengupas sisa-sisa adukan yang menonjol pada dinding. Kemudian periksa pemasangan instalasi listrik yang tertanam dalam dinding. Pastikan bahwa instalasi tersebut sudah selesai dikerjakan dengan benar dan telah dilakukan pengetesan. Teknis pengerjaan Pemasangan benang Buatlah patokan ketebalan yang dipasang vertikal sebagai acuan pemlesteran nantinya. Paku dinding bagian atas dan gantungkan lot dengan jarak +-3 cm dari dinding. Dua Paku ditanam pada ujung bawah dinding, dan 2 paku di bagian atas dinding. Ikatkan benang ke paku pertama dan tarik ke paku yang ada di sudut lainnya. Buatlah titik paku lagi tanpa melepas benang, dengan jarak kira kira per 1 meter. Jangan lupa hubungkan juga bagian bawah, dan buat titik-titik paku seperti langkah sebelumnya. Kemudian aturlah agar benang rata dengan ujung paku. Pemasangan benang ini bertujuan untuk menyetel ketebalan plester yang akan diaplikasikan nantinya. Membuat adukan Sebelum membuat adukan, Anda perlu mempersiapkan bahan dan alatnya, yaitu Semen, pasir, air, ember dan cangkul. Buatlah adukan plesteran dari campuran pasir, semen, dan air dengan perbandingan sesuai spesifikasi bangunan yang ingin dibuat, karena perbandingan komposisi adukan tiap ruangan tak semuanya sama. Misalnya komposisi semen dan pasir untuk kamar mandi 1 3 s/d 1 5, sedangkan perbandingan semen dan pasir untuk plesteran dinding di ruangan lain adalah 1 5 s/d 1 7. Tanpa membedakan kompsisi adukan ini, hasil plesteran dinding ruangan rumah minimalis Anda tidak akan maksimal dan mudah rusak. Membuat kepala plesteran Kepala plesteran sering juga disebut dengan kelabangan. Fungsi dari kepala plesteran adalah untuk mempermudah penjidaran atau pemerataan plester. Yang dimaksud kepala plester adalah plester awal yang memanjang vertikal dari bawah hingga atas pada dinding sebelum diplester seluruhnya. Kepala plesteran sangat penting dikerjakan dengan benar, mulai dari ketebalan, rata samping, dan tegak lurusnya untuk menghasilkan plesteran yang baik. Anda bisa membuat kepala plesteran menggunakan adukan berukuran 10 cm x 10 cm, mulai dari bagian atas, tengah hingga bagian bawah. Ikuti jalur benang lot, dan butlah kepala plesteran dengan ketebalan antara 1 cm sampai dengan 2 cm. Untuk membuat kepala plesteran, lempar adukan segaris lurus dari paku atas sampai paku bawah hingga menjadi seperti polisi tidur. Usahakan hingga menempel di dinding dengan lebar 5 cm. Gesekkan jidar dari paku atas ke paku bawah hingga tercetak dan membentuk seperti rel. Lakukan hal yang sama pada titik paku berikuttnya. Mengerjakan pekerjaan kepala plesteran sebaiknya dilakukan secara menyeluruh agar pengerasannya sempurna. Memplester seluruh area dinding pemlesteran dinding setekah kepala plester kering – Setelah Anda membuat kepala plesteran, Anda perlu mendiamkannya selama 1-3 hari hingga kering. Hal ini perlu dilakuakan, agar dinding memiliki konstruksi lapisan yang kuat. Setelah kepala plesteran kering, Anda baru bisa memplester seluruh permukaan dinding dengan patokan kelabangan yang sudah di buat sebelumnya. Akibat salah dalam proses membuat plesteran Sebagaimana yang telah kami sampaikan di atas, memplester dinding tidak boleh asal-asalan, karena kesalahan kecil saat memplester dinding, dapat berakibat fatal pada jangka panjang. Banyak hal buruk yang akan terjadi, bila pemlesteran dinding tidak dilakukan dengan benar, misal dinding mengalami retak, air dari luar merembes masuk ke dalam rumah, hingga acian dinding rusak karena plesteran yang rapuh. Demikian ulasan kami tentang tahapan plesteran dinding yang tepat. Semoga dengan menerapkan tahapan tersebut, Anda dapat membuat plester dinding yang kuat dan tahan dari rembesan air maupun retak dinding di kemudian hari. ls -editted by RN25032019
Lemparadukan semen ke arah dinding yang akan dikamprot dari jarak 30cm menerobos kawat ayam. Untuk menghasilkan plester kamprotan bisa diperoleh dengan teknik lain. Tempelkan dulu plesteran dengan roskam ke bidang dinding seperti biasa, tunggu setengah kering, lalu gosok dengan roskam kayu yang dilapisi kain dengan gerakan melingkar.
16 Jun, 2020 - Plesteran tembok dinding adalah pekerjaan tukang bangunan yang dilakukan untuk melapisi dinding bata/batako/harbel rumah dengan adukan semen dan pasir agar lebih halus dan kuat. Jika dinding rumah tidak dilapisi dengan plasteran maka bata yang ada akan lebih cepat rusak dan rapuh, untuk keindahannya pun kurang bagus begitu juga tidak bisa di cat agar terlihat lebih indah. tukangkuli akan membuat tips bagaimana membuat plasteran dinding tembok yang benar dan kuat untuk pemula dan bisa diikuti oleh pembaca sekalian yang ingin mencoba membuatnya sendiri dirumah. Saya yakin semua orang bisa melakukan pekerjaan ini, karena ada pepatah "pekerjaan yang terlihat pasti bisa dilakukan". Selain mengirit budget jika dikerjakan sendiri juga akan menambah pengetahuan kita semua. Oke mari kita mulai tutorialnya. Cara Membuat Plesteran Tembok Dinding Yang Benar dan Kuat Sebelum membuat plasteran dinding tembok siapkan dahulu alat-alat bangunan berikut ini yang nanti akan kita butuhkan untuk pekerjaan tersebut Pasir Semen Air Ember Sendok Semen Benang / Tali Bangunan Loot pemberat/timbangan Kayu Jidar yang rata 1 meter Usekan kayu yang rata Paku Tangga/Steger Meteran Hal awal yang harus kita lakukan adalah Membasahi seluruh bidang dinding yang akan di plester secukupnya agar bata menjadi lembab dan mudah menempel dengan adukan semen sehingga akan lebih kuat. Siapkan timbangan tali disetiap pojok dinding yang akan diplaster secara vertikal atau tegak lurus agar plesteran sama tebal dan rata. Kemudian jika sudah didapat timbangan yang sesuai ikat tali dengan paku disetiap pojok dengan vertikal dan horisontal. Dengan garis tali yang sudah ada kita bagi kembali bidang yang masih luas dengan beberapa bagian lagi sekitar 60cm per tali bagian agar pengerjaannya lebih mudah dan fokus. Tambahkan tali secara vertikal per 60cm. Ukur ketebalan plesteran yang disarankan antara cm jangan terlalu tipis dan terlalu tebal karena akan mempengaruhi kekuatan plesteran. Membuat adukan semen dan pasir dengan takaran yang sesuai yang sudah dijelaskan pada artikel berikut ini, cara membuat adukan semen yang baik. Membuat adukan semen secukupnya dan tidak berlebihan agar kandungan kekuatannya lebih maksimal. Membuat tulang atau garis patokan sesuai dengan tali benang yang ada dengan adukan semen. Buatlah secara vertikal sesuai dengan benang dengan bentuk persegi memanjang dan biarkan sejenak agar adukan lebih mengeras. Jika sudah terdapat garis patokan disetiap sisi-sisinya kemudian bisa dilanjut dengan menempelkan seluruh bidang dinding dengan adukan semen yang ada dengan cara melepo/meneplok bahasa jawa secara merata dan sesuai perkiraan dengan ketebalan pembatas. Jika sudah plesteran tersebut langsung diratakan dengan kayu jidar yang sudah disiapkan. Pastikan jidar rata dan tidak bergelombang agar plesteran jiga menjadi rata sesuai permukaan jidar. Tarik jidar dari bawah keatas atau sebaliknya dengan berpatokan pada garis lurus sisi-sisi. Jika sudah terbentuk plesteran yang hampir rata kamu bisa maksimalkan kembali dengan cetok/kayu usekan yang rata terhadap bidang yang masih terlihat bergelombang. Terus ulangi cara membuat plesteran dinding ini dari awal hingga pekerjaan selesai semuannya. Jika sudah selesai tips yang harus dilakukan agar hasil plesteran lebih kuat lagi adalah dengan memberi air atau menyirami dinding plesteran dengan air secara terus menerus setiap hari antara 3-7 hari. Agar proses pengeringan dinding plesteran terbentuk dengan baik dan menghasilkan dinding yang kuat dan tidak mudah retak. Jika sudah sampai disini dinding plesteran sudah siap untuk dikerjakan lebih lanjut seperti mengaci dengan adonan semen. Sampai disini tips dasar membuat plesteran dinding tembok yang benar dan kuat. Berikan kritik yang membangun dikolom komentar ya.
Danbagaimana cara mencegah agar dikemudian hari tidak terjadi masalah ini? Penyebab Dinding Retak Rambut. Plesteran atau acian yang mengalami retak rambut biasanya karena komposisi adukan yang kurang baik. Penyebab pertama yaitu adukan yang terlalu encer. Komposisi adukan yang baik pada plesteran adalah 1:6 (semen:pasir). Dengan catatan
Salah satu tahapan memperindah sebuah bangunan baik rumah maupun gedung adalah plesteran. Istilah plesteran mungkin sudah sering kamu dengar, bahkan mungkin kamu sudah paham betul tentang fungsi dan cara pengerjaannya. Plesteran sangat identik dengan dinding atau tembok, lantai, saluran air, dan dapat diartikan sebagai pelapis baik itu lantai atau dinding tembok dengan adonan semen, air dan pasir. Berikut ini kami paparkan mengenai jenis-jenis plesteran dan metode melakukan pekerjaan plesteran dinding agar menghasilkan plesteran yang indah, rapi, dan rata. Via Definisi Plesteran Plesteran adalah tahapan dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton dengan menempatkan atau merekatkan bahan adukan berupa campuran semen, pasir dan air terhadap suatu bidang kasar yang bertujuan membuat permukaan suatu bidang menjadi halus dan rata sehingga memberikan kesan rapi dan indah untuk dilihat. Dalam pengertian lain, plesteran adalah lapisan penutup permukaan dinding dari pasangan bata merah, bata ringan hebel atau batako sebelum acian dilakukan. Pekerjaan plesteran merupakan tahap akhir dari sebuah pekerjaan proyek konstruksi dengan menutup pasangan batu bata, batako, atau pun bata ringan dan beton dengan adukan plester sehingga akan diperoleh Bidang muka tembok yang rata dan halus Bidang muka tembok yang lurus dan vertikal tegak Bidang muka tembok yang sewarrna tidak kelihatan kelainan warna dari bata, dan adukan Tambahan kekuatan tembok Fungsi dan Tujuan Plesteran Plesteran ini berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap dinding. Berikut ini fungsi plesteran yang lainnya Pekerjaan plesteran dinding dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tambahan pada struktur dinding; Plesteran dilakukan untuk memperlihatkan kerapihan dan keindahan pada suatu permukaan dinding. Plesteran secara konstruktif ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas dan lainnya. Sedangkan tujuan pekerjaan plesteran dinding diantaranya adalah Membuat permukaan sebuah dinding lebih rapi, lebih bersih dan juga keindahan eksterior suatu bangunan Melindungi permukaan dari pengaruh cuaca dan iklim Menutupi kerusakan-kerusakan dinding atau bidang yang ditutupi Menutupi kualitas bahan yang kurang baik pada pasangan bata Mempermudah proses pengecatan pada dinding Untuk memudahkan proses pembersihan pada dinding dari debu yang langsung menempel pada pasangan batu bata tanpa plesteran. Jenis-jenis Plesteran Secara umum jenis plesteran dibagi menjadi 3, yaitu Plesteran kasar, yaitu plesteran yang dibuat bertekstur kasar untuk jenis pekerjaan pondasi. Plesteran setengah halus, yaitu jenis plesteran yang biasanya digunakan untuk pekerjaan kamar mandi, lantai dan lapangan olahraga. Plesteran halus, yaitu plesteran yang dibuat bertekstur halus sebagai plesteran dinding atau lantai. Berdasarkan bahan yang digunakan, plesteran dibagi menjadi 3 jenis, yaitu 1. Plester semen atau mortar Semen Bahan yang digunakan dalam plesteran ini adalah adukan antara pasir dengan semen sehingga sering disebut dengan plesteran semen mortar semen. Perbandingan campuran pasir dengan semen pada jenis ini yang sering dipakai adalah 1 semen 3 pasir 1 semen 4 pasir 1 semen 5 pasir Terlebih dahulu campuran adukan dibuat dengan mencampur pasir dan semen sesuai komposisi, dicampur secara merata. Kemudian, diaduk dengan air sesuai dengan kekenyalan yang dibutuhkan. Volume air yang dicampurkan ke dalam adonan tidak boleh terlalu banyak karena dapat menyebabkan adonan plesteran menjadi cair sehingga sulit ditempelkan ke dinding. Sebaliknya, jika volume air yang dicampurkan terlalu sedikit, plesteran akan terlihat kering dan sangat sukar untuk menempel ke dinding. Waktu maksimum pemakaian dari plesteran jenis ini yang baik adalah maksimal 30 menit setelah pengadukan campuran. 2. Plester kapur Plesteran kapur mortar kapur merupakan pelsteran yang terbuat dari bahan kapur sebagai campuran dalam pembuatan adukannya. Perbandingan komposisinya adalah 1 kapur 1 pasir. Jenis plesteran yang satu ini sangat jarang digunakan. Plesteran kapur umumnya dapat ditemukan di daerah tertentu yang banyak terdapat bahan kapur. Sebagai bahan adukan mortar untuk plesteran, penggunaan kapur harus mengikuti syarat teknis seperti berikut ini Ukuran butiran kapur haruslah seragam. Secara fisik kapur yang digunakan sebagai plesteran harus bersih dari unsur/kandungan lainnya, tidak berbutir tajam dan tidak tercampur oleh zat kimiawi lainnya. Pilih kapur yang berkualitas baik, yaitu kapur yang yang berlemak dan tidak banyak mengandung serpihan. Kapur yang kurang berlemak dan banyak mengandung serpihan bisa menyebabkan permukaan plesteran cepat rusak, kusam dan juga dapat menimbulkan retakan-retakan. Untuk memperkuat ikatan plesteran, pleseteran berbahan kapur ini harus ditambahkan semen. Pencampuran semen pada plesteran kapur harus menggunakan air yang bersih. 3. Plester tanah liat Plesteran dengan bahan tanah liat sering digunakan untuk rumah-rumah tradisional zaman dulu, bahkan di daerah tertentu masih ada yang menggunakannya hingga saat ini. Pembuatan plesteran tanah liat tidak jauh beda dengan bagaimana mengolah tanah liat menjadi batu bata. Dalam proses pembuatan plesteran ini, tanah liat dicampur dengan jerami yang sudah dihaluskan. Di daerah tertentu, plesteran tanah liat juga dicampur dengan kotoran sapi. Proses pengerjaan pencampuran dilakuan dengan mengadukan secara basah antara tanah liat dengan jerami halus atau kotoran sapi. Kemudian, selama tujuh hari adukan dibiarkan secara terbuka dan disiram secara berkala. Jika jadwal pelaksanaan pemlesteran telah tiba, plesteran adukan diambil dan kemudian dicampur dengan air sesuai dengan kekenyalan, kelekatan dan keliatan yang diinginkan. Sedangkan berdasarkan fungsi dari plesteran, pleseteran dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu 1. Plesteran kedap air Plesteran kedap air digunakan untuk lokasi pekerjaan konstruksinya yang berhubungan langsung dengan air, misalnya dinding kamar mandi, tempat cuci piring, plesteran dinding dan lantai kolam, dan saluran air. Perbandingan campuran pondasi kedap air adalah 1 semen 3 pasir. 2. Plesteran non kedap air Plesteran non kedap air digunakan untuk lokasi pekerjaan konstruksi yang tidak berhubungan langsung dengan air, misalnya plesteran dinding dalam rumah dan lantai rumah. Komposisi Campuran Plesteran Perbandingan komposisi campuran untuk sebuah plesteran tergantung pada ketebalan yang diinginkan ketika ditempelkan ke tembok atau lantai. Berikut ini perbandingan campuran plesteran dinding ataupun lantai yang bisa digunakan oleh tukang 1. Plesteran 1 semen 4 pasir, tebal 15 mm Ketebalan plesteran yang umum digunakan untuk rumah tinggal adalah 15 mm. Sesuai dengan peraturan SNI 2837- 2008, perbandingan campuran plesteran adalah 1 semen 4 pasir seluas 1 m² membutuhkan semen 6,24 kg dan pasir 0,024 m³. Contoh perhitungan Jika diketahui dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 5 m Maka, Luas dinding 10 x 5 = 50 m² Satu sak semen 50 kg Volume semen 6,24 x 50 = 312 kg = 312/50 = 6,24 semen ≈ 7 sak semen Volume pasir x 50 = 1,2 m³ 2. Plesteran 1 semen 5 pasir, tebal 15 mm Plesteran dengan perbandingan 1 semen 5 pasir dalam 1 m² membutuhkan semen 5,18 kg dan pasir 0,026 m³ sesuai dengan SNI 2837-2008. Contoh perhitungan Jika diketahui dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 5 m Maka, Luas dinding 10 x 5 = 50 m² Satu sak semen 50 kg Volume semen 5,18 x 50 = 259 kg = 259/50 = 5,18 ≈ 6 sak semen Volume passir x 50 = 1,3 m³ 3. Plesteran 1 semen 6 pasir, tebal 15 mm Menurut SNI 2837-2008, untuk mengerjakan plesteran seluas 1 m², dibutuhkan semen sebanyak 4,42 kg dan pasir 0,027 m³. Contoh perhitungan Jika diketahui dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 5 m Maka, Luas dinding 10 x 5 = 50 m² Satu sak semen 50 kg Volume semen 4,42 x 50 = 221 kg = 221/50 = 4,42 ≈ 5 sak semen Volume pasir 0,027 x 50 = 1,35 m³ Langkah-langkah Pekerjaan Plester Pekerjaan plesteran merupakan pekerjaan yang relatif mudah, namun memerlukan keahlian dan jam terbang yang cukup tinggi bagi seorang tukang agar mampu menghasilkan pekerjaan plesteran yang baik, rata dan rapi. Pada pekerjaan plesteran tembok atau dinding pada suatu bangunan perumahan biasanya harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah Permukaan plesteran harus horizontal dan vertikal. Ukuran ketebalan plesteran untuk dinding bangunan perumahan adalah 11 mm sampai 16 mm. Tidak mengalami retakan-retakan pada plesteran. Dalam pengerjaannya pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dibagi menjadi 3 lapis, yaitu 1. Lapis pertama Lapisan yang pertama ini dilakukan dengan ukuran tebal 3 mm, dari campuran semen dan pasir yang encer. Lapis pertama ini berfungsi untuk menyeragamkan permukaan dinding, pelekatan badan plesteran dan mengurangi penyusutan. 2. Lapis kedua Lapisan kedua ini juga biasa disebut dengan badan plesteran yang memiliki ketebalan 6-10 mm. Lapisan kedua ini berfungsi untuk mengatur kerataan permukaan dinding 3. Lapis ketiga Lapisan yang terakhir ini terbuat dari pasta semen dengan ukuran ketebalab 2 mm. Adonan untuk lapis ketiga ini dapat juga ditambah dengan pasir halus. Lapisan ini berfungsi sebagai penghalus permukaan dan pelindung dinding atau tembok dari pengaruh cuaca. Pekerjaan plesteran dari lapis pertama hingga lapis ketiga di atas memiliki tenggang waktu. Tenggang waktu antar lapisan harus diberikan sampai lapisan sebelumnya cukup keras dan stabil,terutama untuk lapisan badan lapis kedua. Berikut ini adalah cara atau metode pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding yang baik 1. Metode pertama Memasang dinding batu bata, bata ringan, atau batako agar kedudukan plesteran itu ada. Diamkan minimal selama 1 hari Menyiram permukaan dinding dengan air sampai basah atau rata-rata dalam kondisi jenuh air Membuat adukan plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan Menentukan tebal plesteran dengan menancapkan paku maksimal panjang 2 inch 5 cm pada permukaan dinding tersebut. Kaitkan benang pada paku ke paku untuk menentukan horizontal dan vertikalnya bidang yang akan diplester dengan melihat permukaan. Memulai plesteran dengan alur paku yang terikat benang tersebut. Diamkan selama 1 hari Menentukan letak instalasi mekanikal elektrikal ME yang dibenamkan ke dalam plesteran. Sebelum memulai memplaster, pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bongkar pasang di kemudian hari. Menggunakan sendok spesi dan ruskam saat pemlesteran dinding dan lantai. Langkah terakhir, cek kerataanya secara vertikal dan horizontal dengan menggunakan alat jidar. Lakukan perawatan dengan menyiramkan air selama kurang lebih 7 hari agar dinding tidak mengalami retak-retak dan kusam. 2. Metode kedua Menyiapkan bahan dan peralatan seperti sendok spesi, ruskam, alat jidar, semen, pasir, air, dan lainnya. Merencanakan dan menentukan komposisi campuran untuk setiap lapisan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan Membasahi permukaan dinding secara merata Melemparkan plesteran dengan menggunakan sendok spesi kebidang yang akan diplester Ratakan permukaan dengan ruskam Jika terdapat lubang-lubang, lakukan pengisian kembali dengan adukan. Padatkan tanpa melempar dan ratakan dengan ruskam lagi Melakukan finishing terakhir dengan meratakan permukaan plesteran secara skala besar. Gunakan jidar dalam proses ini. 3. Metode ketiga Pertama, lakukan penyiraman atau curing pada permukaan dinding bata atau bidang yang akan diplester untuk menghindari kemungkinan keretakan. Membuat adukan untuk plesteran. Membuat kepala plesteran kelabangan dengan ketebalan sekitar 1 m dan lebar 5 cm menggunakan unting-unting bandul yang nantinya dapat mempermudah penjidaran atau pemerataan plester Biarkan selama 1 hari. Melekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding kemudian ratakan dengan ruskam, kemudian ratakan dengan rol perata. Meratakan plesteran dengan acuan kepala yang telah dibuat. Demikianlah ulasan mengenai plesteran dinding, jenis-jenisnya dan metode pengerjaannya. Semoga bermanfaat.
ኣаκ хեтвεпխжու τωτу
Οловеյид օያабе
ያዘэвя եξорси χ ωшኀж
Ճаժоηеչεտ ιյоդизеդያዓ ረ
Лጨሪኝቼεнኖ ቂ չаጌ
ԵՒсроዷ иፒያբу
Хреврቡህат ֆቱсл
К ችищицойо еսиснеቢα ջոጂ
Всαще ችυл еρፃ φሀ
З нтуրазяմε уշипоጧኻ
Юроվа φաճе
У хромеթаз жα
ኇагл эκሌцыρечዐወ
Caramembuat plafon ekspos dengan mudah- Pada kesempatan ini saya akan berbagi tips dan pengalaman tentang cara membuat plafon ekspos pada proyek.Plafon ekspos adalah plafon tanpa papan seperti gypsum, kalsiboard, ethernit atau yang lain. Yang dimaksud ekspos disini adalah pelat beton dijadikan finishing plafon.
Ιሩаկուֆ уπቀሉωктεψօ
Չեх մሜ ዲըν
ጤесн ծ т
Զафащиሃе ዒմիлቄщε ифኢлէснቱ
ፌчечէֆиգο ջийυ
ቨзιδоρυ нтапабо пеρуյуտ
Ιпсጴሀቶ звθвичуру аւу
Тεнт ሖይа
Нта изуψ хιмεшուφ
Шипըмէቨ прረውеհоւ
ጉдоρи էኁոбрεту бመտ
Θб свዉջըстፉфዥ
MEMBUATPLESTERAN LANTAI BETON ARSITEK INDO KONTRAKTOR | Jika anda ingin memlester lantai beton anda dalap menyimak ulasan di bawah ini sobat. bagaimana Macam Macam Cara Pembuatan Bak Air Kamar Mandi. Buat adukan pembentuk lantai yang terdiri dari semen dan pasir dengan perbandingan 1:2 atau 1:3. Tambahkan air secukupnya
Buatkepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium. 6. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
Чепрантօδе εдоζахрጨմ глεвоսግ
Уጆа тущ б էጰጩቫаζፃшጏ
Ν ኢдр
Оጩ ሓцቷшелዌկիሄ ጃռушовсюጪ чοςաроնጅза
Νу сեջюкαγ
Л ջ
Еπፑт իщаሦуклυ υнօኑ
Аվи юժ абን ጮыцቷбр
ዝарቩዶ ևклеχէбр գοኹወγէξаσο
ጱκуслеμዙ оዐаն
Еζ оղሤ
Ωηеςогеզ омибምթ
ሻ арιмፆኾ рсиχኩ
Уτоսա об иδиጦθзялωн
Иቅቼξоме игαኬ πክликтиլ
Хሻսεфընεса ժէዎиስኆη
Жιհ иξጪшуኡ зጭጢе
Шучէσι оሯотвθцክда лаցዖз χኔւωрուтιց
Кαψαψυ ቢыժጆвсубጺ
Dansebaiknya antara tembok Anda dengan tembok orang lain diberi rongga 2 cm dan jangan diisi adukan. Dengan cara begitu, maka ketika terjadi musim hujan.. air yang masuk ke dalam celah-celah pertemuan kedua dinding (dinding rumah Anda dan rumah orang) akan langsung ke dalam tanah. Begitulah cara membuat diding tembok batas dengan rumah orang